Jumat, 18 Oktober 2013

Jika Dia Mencintaimu

Jika dia mencintaimu, dia tidak akan menunda-nunda mengatakan perasaannya kepadamu.
Jika dia mencintaimu, dia tidak akan mengabaikanmu, dia akan meluangkan waktunya untuk menghubungimu.
Jika dia mencintaimu, dia tidak akan membiarkanmu menunggunya terlalu lama.

Jika dia menunda-nunda mengatakan perasaannya, itu bisa jadi karena bukan hanya kamu yang ada dihatinya.
Jika dia tidak memperhatikanmu, itu bisa jadi karena bukan hanya kamu yang dia perhatikan.
Jika dia membiarkanmu menunggunya terlalu lama, itu bisa jadi karena dia memang tidak pernah yakin akan perasaannya itu.

Senin, 14 Oktober 2013

Wise Word About Life

I'm sick of people being shallow, and picking on other people for the things they can't change about themselves.
"She's too tall."
It's not like she can control her height.
"He has a big nose."
What is he supposed to do about it?
Get plastic surgery?
"She has a weird looking face."
Is that really her fault?
"She's really flat chested."
That's genetic. She didn't choose to be.
"He has crooked teeth."
Not everyone can afford braces.
"Her hair is too frizzy."
She didn't choose her hair, and not everyone has the time to flat iron their hair every morning.
"His eyes are creepy looking."
He didn't choose the shape of his eyes.

You know what? People can't choose their family and how much money they grow up with, their facial structure, their body type or many other things. Don't fucking pick on them for that. If you're going to dislike someone, dislike them for their personality and actions, not how they look or where they come from.

Selasa, 08 Oktober 2013

Cinta

  • X: Jatuh?
  • Aku: Ya
  • X: Apa yang jatuh?
  • Aku: Hati ini *tunjuk ke dada*
  • X: Sejak kapan?
  • Aku: Ini sudah jatuh dari dulu, sudah jatuh sejak beberapa tahun yang lalu
  • X: Setelah jatuh diapakan?
  • Aku: Aku biarkan dia tetap jatuh
  • X: Kau biarkan dia diam disana?
  • Aku: Ku biarkan dia tetap diam disana
  • X: Apa kau gila membiarkan cintamu tetap diam?
  • Aku: Mau apa lagi, karena tidak ada yang lebih indah dari cinta dalam diam
  • X: Jadi kau membiarkannya terjebak dalam diam?
  • Aku: Aku membiarkannya diam agar dia menjadi indah, tentu saja indah pada waktunya
  • X: Dan kau menikmatinya?
  • Aku: Aku menikmati jatuhku. Aku menikmati diamku saat melihatnya, tanpa tahu apakah hatinya juga terjatuh untukku, tanpa tahu apakah dia akan menadahi hati ini saat terjatuh untuknya
  • X: Jadi kau memutuskan untuk menjadikannya sebuah misteri?
  • Aku: Ya, tapi ini Misteri İlahi, karna hanya Allah yang tahu. Tidak ada yang tahu akan hal ini selain diriNya. Kalaupun berjodoh, takkan ada seorang pun atau apapun di dunia ini yang bisa membuat kami tidak bersama, begitupun sebaliknya
  • X: Tapi setelah jatuh, menurutmu siapa yang harus bertanggung jawab?
  • Aku: Hmmm, aku tak tahu, apa menurutmu dia akan bertanggung jawab? Bahkan gravitasi pun takkan mau bertanggung jawab atas jatuhnya hati ini. Tidak ada yang salah akan hal ini, dan tidak ada yang perlu bertanggung jawab
  • X: Jadi sekarang apa yang akan kau lakukan?
  • Aku: Membiarkannya tetap diam atau mungkin membiarkannya terjatuh kembali, dan bisa saja terjatuh karena orang yang sama ataupun berbeda. Haha, aku tak tahu...

Senin, 07 Oktober 2013

Dear, Calon Ayah...

Dear, Calon Ayah...

One day kalian akan menikah, lalu istri kalian akan hamil..
Lalu sang istri mengandung anak kalian 9 bulan lamanya..
Susah makan, susah duduk, susah tidur, sering muntah, pusing, mual, sakit gigi, dan pegal..

Hingga tiba saatnya ia akan melahirkan..

Kalian harus berdiri disampingnya, tatap wajah istrimu dalam-dalam..
Dan kalian akan melihat seseorang yang memperjuangkan antara hidup dan matinya..
Seluruh tubuhnya sakit, seumur hidupnya hari itulah dimana ia mengeluarkan tenaga terbesarnya..
Demi seorang anak yang kalian nantikan..

Hingga suatu hari, saat dimana kalian tergoda oleh wanita lain..

Kalian harus selalu ingat..

"Apa benar jika aku berselingkuh? Sedang aku sudah memiliki wanita yang waktu itu hampir mati demi anakku?"

Minggu, 06 Oktober 2013

Mungkin (Tanpa Tanda Tanya)

Sesuatu yang kausebut persahabatan antara dua insan manusia; laki-laki dan perempuan. Mungkin, tidak akan pernah berjalan mulus menjadi persahabatan sejati.
Mungkin, ada benih ketidakhalalan yang kini tengah bersemai dalam hati. Entah satu di antara hati keduanya, atau bahkan di antara keduanya. Biar kuberi tahu, rasanya membingungkan dan menyesakkan.
Ada perasaan nyaman ketika bercerita, pun ketika mendengarkan ceritanya. Semua terjadi begitu saja. Dan mungkin, sedikit terkontaminasi bisikan syaitan, yang semakin menyuburkan gejolak ini. Bahaya. Sungguh, ini sangat berbahaya.
Memang ini kebodohanku atau ketidakberdayaanku?
Aku tidak berbalik arah. Aku masih berpijak, menghadapimu. Bersejajar denganmu, entah untuk apa. Mungkin, sekadar untuk mendengarkan. Mungkin, sekadar menciptakan tawa yang pecah berdua; bersamamu.
Jika semua ini adalah kesalahan fatal dalam persahabatan, maka ini adalah kesalahan terindah yang pernah kulakukan. Ah, lagakku bicara seperti orang yang tak kenal Tuhan. Mungkin, aku lupa bahwa Dia dapat membaca pikiran dan hati hamba-Nya…
Mungkin, kita sedang menjejakkan kaki dalam lumpur persahabatan. Tanpa sadar, bahwa kita telah terjebak di dalamnya. Hendak mundur tak mampu, tetapi maju pun tak mungkin. Lalu, di sinilah kita berada. Bermain dengan cerita dan kata. Terluka dan tertawa.
Aku, kau, dan kita.
Mungkin.

Can I be that one person?

The one that's contantly on your mind.
That one person you would always reply faat to.
The one your friends hear about every day of their live.
The one you check up on every now and then just to see how their day is going.
The one that makes your day, the one you'd do anything for.
The one you smile non stop about. The one you can be your completw self around.
The person you love more than anything.

Rabu, 02 Oktober 2013

Aku Cemburu

Aku cemburu pada cermin kamarmu, yang selalu berperan sebagai yang pertama kali melihat senyumanmu

Aku cemburu pada gulingmu, yang selalu berperan sebagai siapa yang ingin kau dekap.

Aku cemburu pada telinga benda-benda mati disekitarmu, yang selalu mampu mendengar alasan pada siapa air matamu jatuh.

Aku cemburu pada gelas kopimu, yang selalu dapat mencium bibir indahmu.

Aku cemburu pada dinding-dinding kamarmu, yang selalu menjadi saksi siapa yang kau rindukan disetiap ujung lelap.

Aku cemburu pada setiap lagu-lagu yang selalu kau dengarkan dengan hati, menemani malam-malamu hingga terbawa mimpi.